Navbar

Disaster Recovery Plan Perusahaan

Sumber: http://infounik.org/gambar-bencana-alam.html


Informasi merupakan salah satu hal yang penting bagi penggunanya, yang salah satunya adalah perusahaan. Oleh karena itu, apabila tiba-tiba informasi itu hilang karena disebabkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti bencana maka perlu adanya pencegahan. Bagaimana caranya?
Sebelumnya kita pelajari apa itu bencana / disaster. Disaster adalah gangguan serius terhadap fungsi suatu komunitas atau masyarakat yang melibatkan manusia secara luas, material, kerugian ekonomi atau lingkungan, yang melebihi kemampuan masyarakat yang terkena dampak untuk mengatasi menggunakan sumber daya sendiri.

Disaster dapat diklasifikasikan menjadi dua:

  1. Bencana alam seperti banjir dan gempa bumi.
  2. Bencana yang disebabkan oleh kesalahan teknologi atau kelalaian manusia seperti kecelakaan dan hubungan pendek arus listrik.
Untuk itu, diperlukan rencana untuk meminimalkan resiko yang disebabkan oleh bencana tersebut. Berikut ini adalah dasar-dasar dalam menyusun strategi recovery:
  1. Pencegahan: Mengidentifikasi dan menyusun rencana untuk mengurangi resiko apabila terjadi bencana.
  2. Tindakan detektif: Mengetahui kegiatan yang tidak diinginkan didalam infrastruktur.
  3. Tindakan korektif: Bagaimana cara untuk mengembalikan sistem setelah terjadi bencana.
Strategi yang dilakukan untuk meminimalkan resiko disesuaikan dengan bencana apa yang terjadi.
 Kemudian, mengapa kita perlu menyusun disaster recovery plan? Karena:

  1. Memberikan rasa aman
  2. Meminimalkan resiko delay
  3. Menjamin keandalan sistem yang sudah standby
  4. Memberikan standar untuk menguji rencana
  5. Meminimalkan pengambilan keputusan saat bencana
  6. Mengurangi potensi liabilities secara legal
  7. Menurunkan kekhawatiran yang tidak diperlukan dalam lingkungan kerja
Bagaimana proses disaster recovery plan?

Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Disaster_recovery_plan
Keterangan:
  1. Backup file
  2. Sesuaikan apakah sesuai/terupdate dengan poin-poin yg sudah ditentukan
  3. Siap dikirim?
  4. Dikirim ke tempat lain (biasanya jauh dari tempat melakukan backup)
  5. Bencana
  6. Recovery pakai backup yang sudah ada

Model backup: tidak terstruktur, full only/system imaging, incremental, diferential, reverse delta, continous data protection.

RTO (Recovery Time Objective): Waktu yang diperlukan untuk restore function.
RPO (Recovery Point Objective): Data dalam periode tertentu yang hilang dalam insiden yang besar (bencana).

Sumber artikel ini:
http://en.wikipedia.org/wiki/Disaster_recovery_plan
http://en.wikipedia.org/wiki/Backup
http://en.wikipedia.org/wiki/File_synchronization
http://www.acronis.com/id-id/resource/solutions/backup/2005/incremental-backups.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar